03 September 2025

Generasi di Ujung Jari

aLamathuR.com - Dunia ini, kini, digerakkan oleh jemari. Lihatlah, mereka, generasi video pendek, anak-anak yang tumbuh bersama layar. Hidup mereka terbentang dalam hitungan detik, dalam klip-klip yang tak henti. Mereka adalah generasi TikTok, yang menari mengikuti irama yang berganti setiap hari, yang menemukan kebahagiaan dalam melodi yang singkat dan gambar yang memikat.

Namun, di balik layar yang cerah, ada kekhawatiran. Apakah kecepatan itu membuat mereka menjadi generasi tumpul pikir? Apakah mereka kehilangan kemampuan untuk merenung, untuk memahami sesuatu secara mendalam? Mereka juga adalah generasi cuan, yang dengan cepat belajar bahwa popularitas bisa diubah menjadi uang. Setiap klik, setiap like, adalah mata uang yang menjanjikan masa depan.

Dan di antara semua itu, mereka terbiasa dengan yang serba instan. Semua harus cepat, tanpa jeda. Tidak ada lagi proses yang panjang, tidak ada lagi kesabaran yang ditempa waktu. Kebahagiaan, kesuksesan, bahkan persahabatan, seolah bisa diunduh dalam sekejap.

Di sisi lain, kami, para orang tua, hanya bisa menatap cemas. Kami merasakan beban psikologis yang berat, seolah berada di persimpangan jalan. Di satu sisi, kami ingin mereka mengeksplorasi dunia baru ini. Di sisi lain, kami takut mereka tersesat. Kami hanya ingin memastikan masa depan mereka terjaga dan cerah, seperti impian yang selalu kami rajut. Kami ingin mereka menjadi kuat, bijak, dan tidak mudah terpengaruh.

Media sosial bagai samudra luas. Ia bisa membawa mereka pada banyak hal baik: pengetahuan, kreativitas, dan koneksi. Tapi ia juga bisa menyeret mereka ke dalam arus yang berbahaya. Ini adalah tantangan kita bersama. Tugas kita bukan untuk menolak, melainkan untuk membimbing. Mengajari mereka berenang di samudra itu, agar mereka tidak hanya melihat permukaannya yang indah, tapi juga memahami arusnya yang bisa jadi mematikan. Kita harus mengingatkan mereka bahwa ada dunia di luar layar, dunia yang membutuhkan ketekunan, kesabaran, dan hati nurani. Dan di sanalah, masa depan yang sesungguhnya terukir.



0 comments:

Post a Comment