25 February 2024
Rosemary & Rocket Rockers Premier Pics
09 March 2023
LEGO LEGEG
Marah : Mengendalikan atau Dikendalikan
Cara intuitif untuk mengungkapkan kemarahan adalah dengan bereaksi secara agresif. Marah adalah reaksi alami terhadap ancaman; itu menciptakan emosi dan perilaku yang intens, yang memungkinkan kita membela diri saat diserang. Karena itu, jumlah kemarahan yang seimbang diperlukan untuk kelangsungan hidup kita. Ingat! kemarahan seimbang dalam arti sesuai porsinya saja. Tidak perlu berlebihan.
Kita semua pernah merasakan kemarahan, dan tahu tentang apa itu. Kemarahan itu normal, dan seringkali merupakan emosi manusia yang sehat. Tapi itu menjadi masalah ketika lepas kendali dan menjadi destruktif. Ini sering mengarah pada masalah di tempat kerja, masalah dalam hubungan pribadi, dan kualitas hidup kita secara keseluruhan.
It is this consequence that makes us feel that we are the mercy of this unpredictable and uncontrollable emotion ....
Namun kita tidak dapat melakukan tindakan fisik pada setiap orang atau objek yang mengganggu kita. Hukum, nilai, dan norma masyarakat membatasi seberapa jauh kita bisa mengungkapkan kemarahan kita.
Orang sering menggunakan campuran tindakan sadar dan tidak sadar untuk mengatasi perasaan marah mereka. Tiga pendekatan umum adalah mengungkapkan, menekan, dan menenangkan.
Cara paling sehat untuk mengungkapkan kemarahan adalah dengan mengungkapkan perasaan ini dengan cara yang tegas (tidak merusak). Untuk bersikap asertif, kita harus belajar bagaimana mengekspresikan dengan jelas apa kebutuhan kita, dan bagaimana kebutuhan itu dapat dipenuhi, dan tanpa menyakiti orang lain.
Bersikap asertif bukan berarti agresif. Sebaliknya itu berarti menghormati orang lain dan yang paling penting adalah diri kita sendiri.
Karena pada akhirnya, poin terpentingnya adalah "kita harus bisa mengendalikan rasa marah, bukan rasa marah yang mengendalikan diri kita".
03 March 2023
DUALITAS
13 October 2021
Perkenalkan : Ini adalah MERKATTI Channel
Cerita lainnya, teman kantor. Sebut saja gusti namanya. Youtuber juga. Nama channelnya Gusti Hungkul (belakangan dia ganti nama channelnya jadi Gusti Entertainment). Kontennya gosip artis. spesialis kabar Arnez. Entahlah siapa Arnez itu, saya juga nggak terlalu familiar. Tapi mungkin beda untuk kalangan ABG yang memang mengidolakannya. Channel ini kabarnya sudah menghasilkan duit jutaan. Kurang tau sih berapa persisnya. Tapi kata yang punya cukup buat nambah-nambah bekel jajan.
Fenomena menjadi youtuber memang saat ini sudah cukup booming. Terutama di kalangan anak muda, bahkan sampai anak-anak. Berbagai tema diusung dari mulai game, review, unboxing produk, sampai dengan hal-hal receh yang gampang ditemui sehari-hari.
Di jaman saya dulu, jangankan jadi youtuber, baru punya blog saja sudah bangga. Biarpun kadang nulisnya gak teratur. Bisa tiap hari, bisa seminggu sekali, sebulan sekali, atau bahkan hanya beberapa kali salam setahun. Dan sepertinya saat ini blogger memang sudah tidak diminati seperti jaman dulu. Fenomena youtube, tiktok dan sejenisnya jauh lebih mendominasi.
Lanjut ke cerita youtuber...
Anak kecil saat ini tidak mau kalah. Mereka mungkin malah lebih familiar dengan youtube dibanding bapak/ibunya. Termasuk anak saya. Ikut-ikutan buat channel youtube
...dan kemudian, lahirlah channel MERKATTI.
Channel youtube bertema game campur aduk. Setidaknya itulah yang saat ini dia inginkan. Memainkan game favoritnya, dan selalu ingin sekaligus direkam. Dia minta upload ke channel youtubenya. Jadilah beberapa video yang secara pengemasan masih banyak PRnya disana sini. Tapi tidak apa, memang itulah bagian dari dia belajar.
Saat ini dia cukup senang dengan apa yang dia lakukan. Bermain, direkam, diupload, lalu kemudian dia ceritakan ke teman bermainnya.
Suatu hari nanti, mungkin saja dia akan menjadi seorang professional dan menemukan dunianya sendiri.