aLamathuR.com - Ketika wabah itu datang, kami sadar bahwa hidup sepenuhnya berada dalam genggaman Allah. Jalan-jalan yang biasa ramai menjadi sunyi, dan manusia dipaksa berhenti dari kesibukan yang sering membuat lupa. Covid hadir sebagai ujian, mengajarkan bahwa kekuatan dan rencana manusia selalu terbatas.
Hari-hari dilalui dengan doa yang lebih sering terucap. Kabar duka menyapa dari berbagai arah, membuat hati tunduk dan mata basah. Wabah ini terasa sebagai teguran yang lembut namun tegas, mengingatkan agar manusia kembali merendah, kembali bergantung, dan kembali mengingat Sang Pemilik kehidupan.
Di tengah pembatasan, ibadah menemukan jalannya sendiri. Doa dipanjatkan dari rumah, kesabaran dilatih dalam sunyi, dan keikhlasan diuji setiap hari. Kami belajar bahwa menjaga sesama juga bagian dari iman, dan bertahan dengan taat adalah bentuk ibadah yang nyata.
Kini, saat kehidupan perlahan berjalan kembali, kami melangkah dengan hati yang lebih waspada dan bersyukur. Covid meninggalkan pelajaran tentang sabar, tawakal, dan kepasrahan. Ia menjadi tantangan agar manusia menjalani kehidupan normal dengan iman yang lebih dewasa dan kesadaran yang lebih dalam.

0 comments:
Post a Comment