22 July 2009

New Keynesian, Sebuah Pemikiran Ekonomi

Keynesian

aLamathuR.com
-
Jika mengarah pada kajian dalam beberapa literatur ekonomi, dimana penganut aliran Ekonomi New Keynesian berpendapat bahwa sintesis yang timbul sebagai respon terhadap kritik ekspektasi rasional pada dasarnya adalah benar, yakni asumsi yang menyatakan bahwa nilai-nilai ekspektasi perlu menjadi pertimbangan dalam menentukan perekonomian nasional, dimana nilai tersebut harus serasional mungkin berdasarkan informasi yang tersedia. Mereka juga berargumentasi bahwa masih cukup banyak yang harus dipelajari tentang sifat-sifat dan karakteristik yang tidak selalu sempurna dalam kondisi pasar yang berbeda, disamping juga tentang implikasi dari ketidak-sempurnaan tersebut bagi evolusi makroekonomi.

Salah satu kajiannya berfokus pada aspek menentukan tingkat upah dalam pasar tenaga kerja. Tingkat upah yang efisien muncul dari suatu gagasan yang apabila upah yang diterima oleh pekerja adalah terlalu rendah mengakibatkan hal-hal seperti (a) pekerja tidak termotivasi untuk menghasilkan ouput yang optimal (bermalas-malasan), (b) masalah tentang moral dalam suatu perusahaan, (c) kesulitan didalam mendapatkan dan mempertahankan pekerja yang berkualitas, dan lain sebagainya. Salah seorang yang sangat berpengaruh terhadap issue tersebut adalah George Akerlof dari Berkeley, yang mempunyai gagasan tentang suatu “norma”, yang mengkaji apa yang sebenarnya disebut dengan “fair” dan “unfair”. Penelitian ini menggali aspek sosiologi dan psikologi yang selama ini ditinggalkan, serta menjelaskan implikasinya terhadap dunia makroekonomi.

Hal lain yang juga diteliti oleh aliran New Keynesian adalah peran dari ketidaksempurnaan dalam pasar kredit. Diasumsikan bahwa dampak dari kebijakan moneter akan bekerja melalui tingkat suku bunga, dimana perusahaan atau individu dapat meminjam uang dengan tingkat suku bunga yang telah ditentukan. Didalam kenyataannya, perusahaan dan individu tersebut meminjam uang dari bank, dimana bank sering merendahkan potensi yang dimiliki oleh peminjam dibandingkan dengan keinginan bank untuk memberikan pinjamannya pada tingkat suku bunga yang telah ditentukan. Mengapa hal ini dapat terjadi, dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi pandangan kita tentang bekerjanya suatu kebijakan moneter menjadikan subyek-subyek kajian dari berbagai penelitian, utamanya oleh Ben Bernanke dari Princeton.

Hal lain yang juga dikaji adalah tentang kekakuan dari nilai nominal. Fischer dan Taylor menyatakan bahwa keputusan untuk merubah tingkat upah atau harga secara tiba-tiba akan mengakibatkan output dapat menyimpang dari tingkat keseimbangan dalam waktu yang cukup lama. Kesimpulan ini menimbulkan berbagai isu, apabila perubahan yang tidak terduga tersebut bertanggungjawab, paling tidak sebagian, terhadap fluktuasi perekonomian, mengapa penentu tingkat upah atau penentu tingkat harga tidak dapat mensinkronkan suatu keputusan? Mengapa harga dan upah tidak disesuaikan lebih sering? Mengapa tidak semua harga dan upah berubah, katakanlah setiap tanggal 1 setiap bulannya? Didalam menjawab issu-issu tersebut, Akerlof dan N. Gregory Mankiw (Harvard University) telah menurunkan suatu hasil yang sangat penting dan menakjubkan, yang sering disebut dengan biaya menu untuk menerangkan fluktuasi output, yaitu: Setiap penentu harga atau upah tidak akan sangat jauh berbeda sebagaimana kapan dan seberapa seringnya seseorang merubah upah atau harganya sendiri (bagi pengecer, merubah harga setiap hari atau setiap minggu tidak akan memberikan perbedaan yang mencolok terhadap keuntungan). Oleh karenanya, meskipun biaya yang dipergunakan untuk melakukan perubahan terhadap harga sangat kecil, seperti misalnya biaya untuk mencetak sebuah menu, akan mengakibatkan penyesuaian harga yang sangat jarang dan tak terduga, dan pada akhirnya kepada fluktuasi agregat output yang direspon oleh pergerakan permintaan agregat. Singkatnya, keputusan-keputusan yang tidak banyak berpengaruh pada tingkat individu (seberapa sering untuk merubah harga atau upah) akan mengakibatkan dampak yang luas secara agregat (penyesuaian yang lambat dari tingkat harga, dan karenanya pengaruh yang besar terhadap pergerakan dari permintaan dan output agregat).

Dapat disimpulkan secara singkat bahwa aliran New Keynesian menggali lebih dalam kepada isu-isu yang berkaitan dengan peranan dari ketidaksempurnaan pasar terhadap fluktuasi perekonomian.

0 comments:

Post a Comment