20 August 2015

Hati-hati Dengan Tagihan Tunggakan Iuran BPJS!

Iuran BPJS Kesehatan
aLamathuR.com – Tulisan ini sebenarnya hanya sharing dari pengalaman istri saya yang pernah menerima surat tagihan iuran tunggakan BPJS Mandirinya beberapa waktu lalu. Karena kebetulan diakhir tahun 2014 lalu pernah mendaftar BPJS mandiri via online dan selama bulan-bulan awal kepesertaan rutin membayar iuran bulanannya untuk kelas 1, yaitu Rp 59.000. Tapi beberapa bulan kemudian, istri saya saya ikut sertakan dalam program BPJS kantor saya, sehingga iurannya menjadi tanggungan saya di kantor, termasuk Anak. AKhirnya iuran yang biasanya rutin dibayar via ATM pun distop.

Setelah saya diminta kantor melengkapi dokumen untuk pendaftaran kepesertaan BPJS termasuk istri saya. Hasilnya? Kantor berhasil mengurus kartu BPJS saya dan istri. Tapi kejanggalan dimulai, istri saya mendapatkan kartu BPJS baru dengan nomor kepesertaan yang berbeda tapi dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang sama. Artinya satu KTP bisa untuk lebih dari 1 (satu) kepesertaan BPJS?  Itulah yang terjadi... Akhirnya saya konfirmasi ke kantor BPJS dan menanyakan hal ini. Jawabannya adalah memang 1 NIK hanya bisa mendapatkan 1 kepesertaan BPJS. Artinya, jika ada kasus seperti ini maka sistem yang selama ini berjalan di internal kantor BPJS masih ada celah kekeliruan. Sebagai peserta, apakah kita harus maklum?? ...silahkan anda menilai sendiri.

Karena awalnya saya yakin dengan sistem 1 NIK 1 Kepesertaan, maka selanjutnya istri saya pun tidak pernah membayarkan lagi iuran BPJS mandirinya yang biasanya dibayar lewat ATM Rp 59ribu/bulan. Anggapan awal bahwa ini akan otomatis terupdate ternyata meleset.

Pihak BPJS akhirnya mengirimkan tagihannya ke rumah setelah 6 bulan terakhir tidak pernah membayarkan iuran. Secara pribadi, terus terang pastinya kita keberatan, dengan pertimbangan banyak alasan :

Istri saya tidak pernah menikmati manfaat kesehatannya selama periode kepesertaan dari awal. Saya lupa entah karena jarang sakit atau memang males menggunakan BPJS dengan cara penanganan yang sering masih “dianaktirikan” oleh faskes maupun RS. Adanya celah kekeliruan di BPJS sendiri 1 NIK, bisa 2 Nomor Peserta menjadi alasan lain mengapa saya keberatan dengan hal ini.

Tapi bagaimanapun setelah saya berkonsultasi kesana-kemari sampai dengan hari ini saya masih berjuang untuk sesuatu yang menurut saya sendiri sebenarnya hanya sekedar berusaha. Sukur-sukur kalau akhirnya sukses diterima dengan terbuka oleh pihk BPJSnya.

Dari kasus yang saya sharing diatas ada satu poin penting yang perlu dicatat. Terutama untuk anda yang merasa pernah merasa mendaftar atau memiliki BPJS mandiri baik via internet/online maupun daftar langsung di kantor BPJS, tapi sudah tidak pernah membayar iurannya, mendingan segera dikonfirmasi ke kantor BPJS untuk minta ditutup. Karena jika tidak, maka tagihan akan terus diakumulasikan setiap bulannya plus ada dendanya juga.


Mudah-mudah sharing ini ada manfaatnya untuk kita semua....... Amiin

Related Posts:

  • Ciri-ciri Negara TerbelakangGambaran suatu negara yang terbelakang adalah suatu negara yang ditandai oleh kemiskinan, kota yang dipadati oleh pengemis, yang jarang memiliki industri, persediaan tenaga listrik yang tidak memadai, tidak memiliki jalan ray… Read More
  • Pilkada : Biaya Kampanye Nol Sampai 8 Milyar Rupiah Kemarin sore, nyimak headline di KompasTV mengenai analisa biaya kampanye yang pararel dengan kemenangan bakal calon kepala daerah dalam Pilkada serentak yang baru selesai dilaksanakan 9 Desember lalu. Analisa temuan yang d… Read More
  • Bhinneka Tunggal Ika aLamathuR.com - Sebagai semboyan bangsa Indonesia, Bhineka Tunggal Ika mengandung makna yang penting karena pengertian atau makna yang terkandung dalam seloka tersebut itulah kiranya yang menuntun pemahaman bangsa Indonesia … Read More
  • Hati-hati Dengan Tagihan Tunggakan Iuran BPJS! aLamathuR.com – Tulisan ini sebenarnya hanya sharing dari pengalaman istri saya yang pernah menerima surat tagihan iuran tunggakan BPJS Mandirinya beberapa waktu lalu. Karena kebetulan diakhir tahun 2014 lalu pernah mendaf… Read More
  • Selamat Memperingati Hari Pers NasionalTepat 9 Februari 1946, 70 tahun lalu, organisasi insan pers pertama, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) terbentuk dengan anggota yang berasal dari seluruh penjuru Indonesia yang kemudian ditetapkan dan diperingati sebagai Har… Read More

9 comments:

  1. Klo 1 NIK bisa dobel user wah berarti banyak yg kena iuran dobel dong.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya itu, makanya yg satu terus ditagih langsung (bahkan via surat), yang satu lagi rutin dibayarkan lewat iuran di kantor.

      Delete
  2. Jdi bpjs di bayar g mas

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillah.... sampai dengan hari ini belum .. hihiii..
      tapi fasilitas bpjs dari kartu yang satu lagi ternyata masih oke, tetep bisa digunakan.. setidaknya sudah dicoba di klinik kimia farma..

      Delete
  3. Kartu bpjs juga ga bisa dihentikan atau dinonaktifkan mas. Sy merasa tertipu. Masa' keanggotaan bersifat seumur hidup dan tdk bisa berhenti. Pdhal ttap ada pembedaan dgn non-pemakai bpjs jika di RS

    ReplyDelete
    Replies
    1. yah inilah realita negeri ini.. setiap periode pemimpinnya cuman bisa gonta ganti kebijakan..

      **berharap next leader membawa kebaikan buat rakyat...

      Delete
  4. Saya juga dpt tagihan, dulu oktober 2014 setelah 6 bulan jadi anggota bpjs dan bayar rutin niat pakai kartu bpjs namun salah satu petugas kesehatan difaskes puskesmas komen "masa orang mampu pakai bpjs, bpjs bukan untuk orang mampu?... Bulan desember mau ganti faskes dan turun kelas datang ke kantor bpjs jam 7 mau antri nomer antrian namun habis alesannya jam 8 keatas khusus pns. Taik kucing. Semenjak itu saya stop bayar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. perlu ditraining lg tuh petugas kesehatannya...

      Delete
  5. lengkap gan cara cek tagihan bpjs nya. terimakasih. sangat membantu :)

    ReplyDelete