07 April 2016

SPBU Pasti Pas (Rusak Terus Printernya)

Menghadapi persaingan bisnis SPBU yang semakin ketat, Pertamina pastinya tidak akan mau ketinggalan dari operator SPBU lainnya seperti Shell, Petronas ataupun Total. Maka dibuatlah SPBU PASTI PAS, dengan jargon awalnya "pas takarannya, pas pelayanannya". Semua SPBU Pertamina yang mau ikut program pasti pas, di training ulang. Mulai dari operator sebagai ujung tombak di lapangan, pengawas sampai dengan manager SPBU.

Bagi SPBU Pertamina, awalnya ini tidak mudah, karena ketatnya persyaratan untuk bisa masuk menjadi kategori SPBU pasti pas. Semua SPBU yg sudah menandatangani kesepakatan ikut program ini wajib diaudit oleh pihak ketiga (Intertek) mulai dari aspek kebersihan, format fisik, pelayanan, kualitas dan kuantitas BBM, dan banyak aspek lainnya.



Katanya sih Audit SPBU oleh intertek ini di lakukan rutin tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak operator SPBU. Dengan demikian jelas tujuannya adalah untuk tetap memastikan kualitas pelayanan SPBU kepada konsumennya akan terjaga setiap harinya.

Kenyataannya ...

Coba perhatikan beberapa SPBU yang ada di kota Anda, apakah kriteria umum sebagai standar kualitasnya sudah berjalan dengan baik?

Temuan saya yang paling banyak bermasalah adalah rusak atau macetnya printer struk BBM. Entah karena mesinnya memang grade rendah, ataukah karena operatornya yang tidak dilatih dengan baik dalam penggunaannya.



Untuk beberapa konsumen kendaraan pribadi, mungkin rusaknya printer struk BBM tidak pernah diambil pusing. Berbeda dengan kendaraan operasional kantor atau instansi yang memerlukan bukti pertanggungjawaban atas setiap pengisian BBM pada kendaraannya. Padahal terlepas dari diminta atau tidaknya struk pembelian BBM di SPBU, bukankah itu sudah menjadi hak setiap konsumen?

Lebih jauh jika kita berbicara idealnya, maka struk pembelian BBM pun seharusnya selalu mencantumkan nomor plat kendaraan konsumen. Bahkan jika diperlukan posisi stand KM kendaraan pun boleh dimintakan. Kecuali jika odometer kendaraannya rusak atau tidak berfungsi.

Kesimpulannya ....

Mudah-mudahan kedepan Pasti Pas ini bukan hanya jargon saja. Pasti Pas juga bukan hanya dipahami sebagai sikap ramah operator dan sapaan "mulai dari nol ya pak.." dst, tetapi lebih memperhatikan aspek lainnya secara menyeluruh, sehingga pelayanan dan kepuasan konsumen benar-benar bisa menjadi perhatian utama.

0 comments:

Post a Comment