31 August 2010

Trik Mendapatkan Komentator Tetap Blog Anda!

aLamathuR.com - Pernahkah anda merasa kesal karena tulisan anda tidak pernah ditanggapi blogger lain? Untuk sebagian blogger mungkin tak jadi masalah, karena niat dari awalnya memang hanya ingin menulis dan berbagi. Tidak peduli jika apakah tulisannya itu ada yang membaca ataupun tidak. Karena dengan menulis saja, kenikmatan blogging sudah didapatkannya. Tetapi lain halnya jika anda termasuk tipe blogger yang gila dikomentarin pengunjung, bersiaplah untuk mempraktekkan sedikit trik dari saya. Trik sederhana ini saya bagikan gratis untuk Anda disore hari yang cerah ini. Saya juga memberikan garansi bahwa trik ini bisa berlaku sepanjang jaman!, karena tidak ada tanggal kadaluarsanya.

Tapi sebelum mempraktekkanya, ada baiknya Anda pertimbangkan beberapa pertanyaan yang akan saya ajukan berikut ini:

  1. Apakah dalam menulis Anda hanya menginginkan banyak komentar, tanpa harus mempedulikan kualitas komentar yang masuk nyambung atau tidak dengan topik yang sedang dibahas?
  2. Apakah dalam menulis Anda hanya menginginkan banyak komentar yang berisi apresiasi sederhana, tapi tidak menyentuh kepada esensi bahasan dari yang Anda sampaikan? contohnya :'thx infonya mas', 'nice info gan', 'tulisan yang menarik', 'sangat bermanfaat' dll... atau
  3. Apakah dalam menulis Anda memang menginginkan banyak komentar yang berisi diskusi aktif yang nyambung dengan gagasan yang dituangkan melalui tulisan Anda?

Jika pilihan jawaban Anda jatuh pada nomor 1 atau 2 maka Anda tidak perlu meneruskan membaca tulisan ini, karena Anda tidak akan menemukan apa yang dicari. Dan saya persilahkan Anda untuk beranjak ke blog tetangga sebelah saja. Tetapi jika pilihan Anda adalah nomor 3, maka Anda boleh lanjutkan untuk membaca paragraf berikutnya.

Persiapkan Diri Anda
Perlu Anda ketahui bahwa untuk mendapatkan 'mangsa' yang akan Anda jadikan sebagai calon komentator tetap blog milik Anda, langkah pertamanya cobalah untuk jalan-jalan ke tulisan-tulisan yang diposting di blog lain, dan perhatikan komentar-komentar yang menyertainya. Kemudian pilihlah beberapa bloger yang menulis komentar sedikit agak panjang dan benar-benar nyambung dengan apa yang sedang dibahas.

Mulailah Menebar Benih
Melalui link dari nama komentator tersebut, masuklah ke blognya dan mulailah berkomentar pada satu atau beberapa postingan miliknya. Ingat! tulislah komentar Anda yang bukan 'alakadarnya'. Setelah Anda merasa sreg dengan topik serta gaya penulisan blogger yang bersangkutan (bahasa kerennya, Anda berhasil mendapatkan chemistrynya), cobalah untuk menjadi followernya atau bisa juga dengan membookmark halaman blognya.

Pantaulah Secara Reguler
Cobalah untuk memantau perkembangan posting dari calon 'jodoh' Anda ini melalui dashboard blogger Anda, atau mengeceknya secara reguler dengan membuka halaman blognya langsung dari koleksi bookmark Anda tersebut. Jika terdapat tulisan baru miliknya, berikanlah respon komentar yang 'benar-benar berisi'. Akan lebih baik jika komentar Anda selalu berada pada posisi sebagai yang PERTAMAX.. heuheee..

Pertahankan Konsistensi Prinsip
Dengan cara berulang seperti ini, maka pemilik blog tersebut sangat mungkin akan melakukan kunjungan balasan ke blog Anda. (Sangat dimungkinkan juga) secara otomatis dia akan tertarik juga untuk berinteraksi dengan tulisan milik Anda. Jika respon komentar yang dia berikan kepada kita pendek-pendek 'alakadarnya' atau sekedar membayar hutang komentar, maka hal ini jangan membuat kita terpengaruh untuk melakukan hal yang sama pada miliknya. Tetaplah fokus untuk memberi contoh bagaimana berkomentar yang baik....

Segera Ambil Keputusan
Jika Anda merasa sudah melakukan langkah diatas secara konsisten, tetapi belum mendapatkan hasilnya juga, maka mungkin dia memang bukan jodoh untuk blog Anda. Lebih baik cari lagi blogger lain dan lakukan hal yang sama. Pada suatu kesempatan pasti Anda akan menemukan blogger yang akan menjadi partner sekaligus jodoh Anda dalam dunia blogging. Dan itulah yang akan menjadi pengunjung setia Anda, pemberi respon atas tulisan-tulisan Anda, dan lebih jauh dia akan benar-benar menjadi penikmat blog Anda.

Sepintas prosesi ini memang terlihat seperti aktivitas yang melelahkan. Kenapa demikian? karena mungkin saat ini yang masih ada dalam pikiran Anda adalah aktivitas blogging itu hanya sebatas BLOGWALKING via BUKU TAMU (cbox/shoutmix/shoutbox). Hal itu terasa jauh simple dibanding 'berkomentar yang harus memutar otak terlebih dahulu untuk  memproses dan mengeluarkan ide menulis'.. Padahal jika Anda sudah membiasakan diri untuk memberikan contoh bagaimana berkomentar yang baik, maka secara tidak sadar Anda akan dapat melatih keterampilan menulis Anda sendiri. Ujung-ujungnya ini akan bermanfaat terhadap kemampuan Anda dalam menulis posting sendiri yang orisinil tentunya dengan bahasa sendiri!

38 comments:

  1. kalo aku gak suka bw dengan cara ngisi buku tamu ato cbox...
    aku lebih suka ngasih komentar di postingannya..hehehehe

    ReplyDelete
  2. + riesta : bagus tuh.. budaya seperti itu memang patut dilestarikan. Andaikan semua blogger memiliki pemikiran seperti mbak riesta, pasti penyedia layanan buku tamu bakal gulung tikar semuaa.. hahaaa...

    ReplyDelete
  3. hehehe...kalau saya sih dapat komentar satu saja sudah jungkir balik dan meloncat ke sana-sini...

    ea Pak...seperti jodoh saya dengan blog ini karena sempat ketemu di blogernas...karena lihat komentarnya selalu asyik, kritis dan mengocok perut...hahag...akhirnya follow dah...

    semua siap diterapkan Pak...tapi terkadang kalau saya dapt kunjungan komentar alakadarnya saya akan tetap membalas dengn komentar yang lebih mengena...kecuali kalau postingan itu benar-benar tidak menarik dan di luar koridor daya pikir saya...langsung angkat tangn di tempat...

    ReplyDelete
  4. iya dalam berkomentar juga bisa relatif, tidak bergantung dengan isi artikel...banyak hal dapat disertakan dengan maksud tertentu. Seperti halnya bertemu dengan teman dijalan kemudian sekedar bertanya apa kabar kemudian ngobrol entah panjang atau pendek, yang jelas mencairkan suasana..dengan improvisasi masing-masing.

    ReplyDelete
  5. "Andaikan semua blogger memiliki pemikiran seperti mbak riesta, pasti penyedia layanan buku tamu bakal gulung tikar semuaa.. hahaaa..."

    hahahahahahaha!

    ---------------------------------------------

    Selamat malam desainer gagasan!
    Konstruktif sekali mas. Sebuah rancangan UUD yang wajib dilakukan para blogger yang mendambakan para komentator sejati dan loyal untuk blognya. Saya agak kaget pas baca tulisan ini. Karena sebelumnya juga terbetik menulis topik ini. Tapi saya sudah kebakaran jenggot (maaf saya juga buang abunya di sini sekalian). Tapi saya senang sekali. Berarti resonansi pemikiran sudah saling menular diantara kita. Dengan cara inilah iklim blogging kita akan lebih menggairahkan dan mencerdaskan!

    ReplyDelete
  6. tapi pernah juga aku udah sering komentar di blog teman dengan baik dan selalu nyambung dengan topik postingannya n lumayan panjang tapi tetap saja selalu komentarnya dia seperti ga niat banget, lama2 karena selalu digituin akhirnya aku juga gituin kalo komentar disana juga alakadarnya, hehehe,,,, (but don't try this ya..) ga bagus dicontoh

    ReplyDelete
  7. + Ka Damar : bagus dunk.. komen panjang balas panjang, komen pendek balas panjang..

    + Ayub Adiputra : hati2 tuh klo sampai jungkir balik dan loncat2 waktu dapet komentar dr pengunjung.. jangan sampai energi bloggingnya ntar habis karena kecapean loncat2 ya.. hahaaa.. **saya juga jadi ngebayangin klo mas ayub lagi angkat tangan juga. hihiii...

    + aryadevi : kalimat2 pencair suasana yang anda maksudkan pada dasarnya sih boleh2 saja sebagai bagian dr intermezzo, tapi lebih baik hanya menyertakannya pada bagian akhir sebagai tambahan saja.. karena diskusi tentang topik yang sedang dibahas akan jauh lebih dihargai (disukai) oleh penulis artikelnya (pemilik blog)..

    + Erianto Anas : ahh, tulisan2 kita kan memang tak pernah jauh dari topik seputar blogging mas.. jadi sangat mungkin ide2nya juga berseliweran disekitar situ2.. hanya pengemasannya saja yang membedakan antara tulisan saya dan tulisan Pak Guru.. bukan begitu? begitu bukan??

    + mixedfresh : itu artinya dia memang bukan jodoh untuk blog Anda.. anggaplah dia hanya sebagai sales, keliling sana-sini.. kejar target blogwalking demi mendapatkan traffic tinggi dari kunjungan balik.. hahaa.. jadi solusinya adalah cari lagi kandidat lain untuk anda jadikan calon jodoh blog anda..

    ReplyDelete
  8. Menurut saya, itu bukan trik. Memang semestinya begitu. :)

    Sepertinya tiap balasan komentar tidak harus dicetak miring! Blok teks tercetak miring relatif sulit dibaca. Apalagi memakai tag <i> yang bukan pada fungsinya. :)

    Sedikit saran, sebagai pengomentar relatif baru di blog ini, 'line-height' atau spasi antarbaris sepertinya terlalu rapat.

    Mengapa teks di konten memakai justified text tapi di kolom komentar memakai left-aligned text?

    ReplyDelete
  9. + dani : terima kasih atas masukannya mas.. tapi kalo mas bertanya kenapa saya pakai tag italic untuk memiringkan baris komentar dan kenapa pengaturan rataan paragrafnya seperti ini, jawabannya adalah sebagai pembeda saja, karena saya coba bedakan backgroundnya untuk komentar admin, gagal terus.. mungkin mas bisa bantu?

    tapi diluar itu semua, yang paling penting menurut saya adalah : karena inilah blog saya, maka inilah gaya dan citarasa saya sendiri... maaf jika ada kurang berkenan di hati mas dani..

    ReplyDelete
  10. Saya blogger sejak lama.. yang saya petik dari pengalaman blogging adalah, kalau rajin-rajin blogwalking dan ninggalin jejak biasanya akan dikunjungi balik.

    Terus terang, saya agak-rajin-blogwalking hanya baru-baru ini.. Kerasa bedanya, banyak dapat teman blogger baru. Sebelumnya blog saya sepi, yang komen orang-orang terdekat saya sendiri (dan saya cuek aja mau dikomen atau enggak hehe)

    ReplyDelete
  11. * dani:

    Ehmm... ikut nimbrung mas Dani.
    Saya yakin mas Dani berangkat dari teori tipografi. Saya tdk bgt paham, ngaku. Tapi setidaknya, saya juga ingin berbagi pengahyatan ttg seni grafis, khususnya soal tipography. Sekali lagi ini penghayatan, bkn teori.

    Soal cetak miring pd komentar ini, saya setuju dg jawabn mas Athur: untuk pembeda. Sehingga baik admin dan pengunjung bisa menangkap secara refleks: "o..ini komentar saya dan yg itu balasannya".

    Dan pembeda ini bisa dg background, warna font, bold dan cetak miring. Dan saya pribadi kebetulan menggunakan background. Tapi seandainya saya kesulitan dg background, pilihan saya jg jatuh pd cetak miring. Kalau dg blod dan warna, bg saya terlalu ribet. Dan pembeda cetak miring ini pling banyak dipakai dalam media cetak dan perbukuan. Lihatlah penulisan wawancara dan dialog. Nyaris semuanya menggunakan cetak miring.

    wah ... sdh kepanjangan ya mas?

    ReplyDelete
  12. waaaaah.... mau yax jadi komentator tetap blog saya, huhuhu... follow nd komen yax!

    ReplyDelete
  13. Mantap juga ya tipsnya, bagiku komentar memang lebih penting ketimbang BW, karena dapat memberikan semangat posting... dan harapanku semoga saja berjodoh dengan-MU

    ReplyDelete
  14. kadang pakde juga bingung dalam berkomentar kalo kasih panjang panjang nanti dikira demen komentar, kalo pendek pendek dikira sinis.
    yang lebih bingung banyak pengunjung yang komen diblog pakde juga panjang, tetapi saat pakde berkunjung balik eh ternyata postingnya beliau beliau itu tidak memerlukan komentar yang panjang.

    ReplyDelete
  15. cuma mau ikutan diskusi aja,
    saya sependapat dgn bLogger yg menamakan dirinya "Erianto Anas" (sepertinya beLiau masih tergoLong bLogger baru yah?, namanya kurang popuLer di mata saya).
    sebagai contoh di bLog saya, kesuLitan untuk medapatkan background (terkendaLa pd scrip yg tak kunjung ketemu u/ memodifikasinya). maka haL seperti iniLah yg saya terapkan, sehingga saya rasa Lbh mudah seorang komentator untuk membedakan antara komentar pengunjung dgn jawaban komentarnya.
    kembaLi Lg kpd pemiLik bLognya sih, karena kemampuan setiap org berbeda2, sehingga apa yg disampaikan oLeh sobat Deny perLu dikaji Lg Lbh dLm akan fasiLitas yg sudah disampaikan beLiau.

    ReplyDelete
  16. Alam, Erianto Anas,

    Yup, opsi pribadi silakan digunakan. :)

    Sependek yang saya tahu, entah tipografi atau apapun namanya, media daring/online (dalam jaringan) memang berbeda konsep dengan media luring/offline (luar jaringan).

    Misal: tautan yang ditulis http://example.com/blog/post-title.xhtml di media luring akan kurang aksesibel di media daring. Terutama terdengar aneh bagi pengguna pembaca layar komputer/screen reader dan perkakas text-to-speech lain semacam Odiogo podcast. Kecuali tahan mendengarkan h t t p colon slash slash example dot com slash blog slash post dash title dot x h t m l. Pun sulit diklik langsung (not usable).

    Ini komentar dejavu saya. Pernah tertulis di situs saya (judulnya Against Web accessibility).

    Jurnalis: "Tiap istilah asing dicetak miring."

    Desain visual-grafis: "Cetak miring untuk pembeda visual."

    SEO: "Tiap kata kunci dicetak miring."

    Tipografi: "Blok teks tercetak miring sulit dibaca."

    Rekomendasi aksesibilitas Web: "Tag <i> hanya presentasional. Jika bermaksud semantik dan visualnya tercetak miring, gunakan tag <em>. Tapi, jangan gunakan tag <em> jika bermaksud sekadar presentasional. Gunakan CSS untuk mengatur tampilan."

    Penyandang disabilitas penglihatan/pemakai screen reader: "Teks cetak miring dengan tag <i> tidak terdengar istimewa. Teks ber-tag <em> terdengar memiliki emphasis/pitch yang berbeda. Tapi akan aneh jika satu blok paragraf terdengar berteriak semua!"

    Di diskusi nuedges, Pak Erianto, dan saya di blog nuedges.blogspot.com sudah saya sertakan daftar komentar dejavu saya. Jadi, diskusi ini saya sudahi di sini saja. Tidak ada paksaan, bukan? Maaf. :)

    Bacaan: Make text content readable and understandable (WCAG 2.0; W3C).

    ReplyDelete
  17. Kok komentar saya tidak muncul ya? Moderasi? Dihapus? Tadi sepertinya sudah muncul.

    Alam, Erianto Anas,

    Yup, opsi pribadi silakan digunakan. :)

    Sependek yang saya tahu, entah tipografi atau apapun namanya, media daring/online (dalam jaringan) memang berbeda konsep dengan media luring/offline (luar jaringan).

    Misal: tautan yang ditulis http://example.com/blog/post-title.xhtml di media luring akan kurang aksesibel di media daring. Terutama terdengar aneh bagi pengguna pembaca layar komputer/screen reader dan perkakas text-to-speech lain semacam Odiogo podcast. Kecuali tahan mendengarkan h t t p colon slash slash example dot com slash blog slash post dash title dot x h t m l. Pun sulit diklik langsung (not usable).

    Ini komentar dejavu saya. Pernah tertulis di situs saya (judulnya Against Web accessibility).

    Jurnalis: "Tiap istilah asing dicetak miring."

    Desain visual-grafis: "Cetak miring untuk pembeda visual."

    SEO: "Tiap kata kunci dicetak miring."

    Tipografi: "Blok teks tercetak miring sulit dibaca."

    Rekomendasi aksesibilitas Web: "Tag <i> hanya presentasional. Jika bermaksud semantik dan visualnya tercetak miring, gunakan tag <em>. Tapi, jangan gunakan tag <em> jika bermaksud sekadar presentasional. Gunakan CSS untuk mengatur tampilan."

    Penyandang disabilitas penglihatan/pemakai screen reader: "Teks cetak miring dengan tag <i> tidak terdengar istimewa. Teks ber-tag <em> terdengar memiliki emphasis/pitch yang berbeda. Tapi akan aneh jika satu blok paragraf terdengar berteriak semua!"

    Di diskusi nuedges, Pak Erianto, dan saya di blog nuedges.blogspot.com sudah saya sertakan daftar komentar dejavu saya. Jadi, diskusi ini saya sudahi di sini saja. Tidak ada paksaan, bukan? Maaf. :)

    Bacaan: [menghindari antispam] w3 dot org/WAI/WCAG20/quickref/#meaning judulnya Make text content readable and understandable (WCAG 2.0; W3C).

    ReplyDelete
  18. sebenernya mau ngomong : nice info gan!. tapi karena sudah dilarang pada paragraf pertama, jadi saya mencoba untuk memberikan komentar yang agak berisi.. menurut saya itu pun juga tergantung dari isi kontennya sih. kalo dari konten yang dibaca memang mengundang komentar apalagi ngajakin diskusi, bisa jadi memang si penulis benar-benar memiliki tulisan yang berkualitas. Hanya saja kan kebanyakan juga cuman kopas, curhat *nyidir diri sendiri*, atau tetek bengek yang nggak penting jadi komentarnya juga kadang seadanya.

    ReplyDelete
  19. top markotop...komentar seperti di ataslah yang seharusnya di tinggalkan setiap bloger...berisi dan bukan sekedar basa-basi....sudah banyak komentar basa-basi dan komentar basi yang berserakan seperti sampah..masak kita mo nambahin komentar sampah lagi.....
    sekali-sekali memang harus agak cerdas dalam meninggalkan sampah kita ketika berkunjung ke blog....

    ReplyDelete
  20. Sudah 2 kali saya jawab beberapa pertanyaan/pernyataan beberapa rekan narablog di atas.

    Keterangannya: "Komentar anda sudah muncul."

    Beberapa saat berikutnya, komentar itu lenyap. Ada apa ya?

    Dari saya,
    dani, daniiswara dot com.

    ReplyDelete
  21. mohon maaf untuk semuanya, saya baru bisa respon balik komentar anda-anda semua.. saya ucapkan terima kasih atas pengertiannya..

    + Mamisinga : memang kalo saya lihat dari ketiga blognya mamisinga, sepertinya ngeBlog memang sudah menjadi bagian dr hidup anda.. bukan sekedar ikut2an tren lagi...

    + Pak Guru Anas : terima kasih untuk tanggapannya Pak Guru, bener2 memberikan masukan yang mencerahkan.. dan saya 110% setuju dengan itu.. kepanjangan? ahh.. kurang panjang malaha.. ^_^

    + ciptanirmala : yaaa.. itu bisa diatur deh.. jalannya kan udah terbuka ini..

    + mbak TriZ : komentar memberikan semangat? secara pribadi saya setuju.. tapi apakah memang begitu yang diajarkan oleh Pak Guru kita? saya titik acuannya bukan dari ini.. hihiii.. coba dibuka lagi bab2 terdahulu..

    + pakde sulas : panjang pendeknya komentar yang kita tinggalkan memang perlu menyesuaikan dengan isi/ pesan yang hendak disampaikan penulis itu sendiri.. tapi bukan berpatokan kepada panjang/pendeknya postingan dari penulis..

    + om rame : om rame, anda juga memberikan jawaban yang bijak.. karena menurut saya pun demikian, bahwa ini hanya kembali kepada kenyamanan si blogger itu sendiri.. sejauh tak ada komplain yang benar2 esensi tulisan/ menyentuh topik yang dibahas..

    + Gaphe : hahaa.. untung saja anda tidak sampai tulis nice info gan.. kalo itu terjadi, saya tidak akan respon balik komentar anda.. hahaaa...

    + widodo : Jika versi blogernas ada istilah 'komentar kentut', ternyata anda punya istilah lain lagi.. 'komentar sampah'.. bener2 blogger ekstrim sepertinya anda.. hahaa.. saya suka itu!

    + Anonymous (dani) : maksudnya?

    ReplyDelete
  22. Alam,
    Sudah saya jawab via surel yang gmail saja ke Alam dan Pak Erianto. Dua kali komentar saya lenyap padahal dinyatakan sudah muncul. :)

    ReplyDelete
  23. Ini usaha ketiga saya menanggapi.

    Kok komentar saya sebelumnya tidak muncul ya? Moderasi? Dihapus? Tadi sepertinya sudah muncul.
    Ada pesan: Komentar Anda sudah muncul.

    Alam, Erianto Anas,

    Yup, opsi pribadi silakan digunakan. :)

    Sependek yang saya tahu, entah tipografi atau apapun namanya, media daring/online (dalam jaringan) memang berbeda konsep dengan media luring/offline (luar jaringan).

    Misal: tautan yang ditulis http://example.com/blog/post-title.xhtml di media luring akan kurang aksesibel di media daring. Terutama terdengar aneh bagi pengguna pembaca layar komputer/screen reader dan perkakas text-to-speech lain semacam Odiogo podcast. Kecuali tahan mendengarkan h t t p colon slash slash example dot com slash blog slash post dash title dot x h t m l. Pun sulit diklik langsung (not usable).

    Ini komentar dejavu saya. Pernah tertulis di situs saya (judulnya Against Web accessibility).

    Jurnalis: "Tiap istilah asing dicetak miring."

    Desain visual-grafis: "Cetak miring untuk pembeda visual."

    SEO: "Tiap kata kunci dicetak miring."

    Tipografi: "Blok teks tercetak miring sulit dibaca."

    Rekomendasi aksesibilitas Web: "Tag <i> hanya presentasional. Jika bermaksud semantik dan visualnya tercetak miring, gunakan tag <em>. Tapi, jangan gunakan tag <em> jika bermaksud sekadar presentasional. Gunakan CSS untuk mengatur tampilan."

    Penyandang disabilitas penglihatan/pemakai screen reader: "Teks cetak miring dengan tag <i> tidak terdengar istimewa. Teks ber-tag <em> terdengar memiliki emphasis/pitch yang berbeda. Tapi akan aneh jika satu blok paragraf terdengar berteriak semua!"

    Di diskusi nuedges, Pak Erianto, dan saya di blog nuedges.blogspot.com sudah saya sertakan daftar komentar dejavu saya. Jadi, diskusi ini saya sudahi di sini saja. Tidak ada paksaan, bukan? Maaf. :)

    Bacaan: [menghindari antispam] w3 dot org/WAI/WCAG20/quickref/#meaning judulnya Make text content readable and understandable (WCAG 2.0; W3C).

    ReplyDelete
  24. Alam,
    Ini cuplikan percobaan komentar saya yang ketiga kalinya tadi: lh4.ggpht [dot] com/_TPC4ibNAfjg/TH9lKjfqBcI/AAAAAAAAAVk/beKyFCWElsI/s800/komentar-saya.png

    Apa masuk panel moderasi atau dianggap spam ya, karena saya mencantumkan sumber rujukan materi di situs W3C?

    Maklum, dah lama ngga pakai Blogspot.

    ReplyDelete
  25. + dani : mas dani, saya sudah baca email dari anda (tapi kenapa di gmail saya langsung masuk ke folder spam ya?)

    perlu anda ketahui bahwa seluruh komentar yang masuk ke blog ini (termasuk komentar yang anda maksudkan dalam email anda) tidak pernah saya hapus/delete satupun! saya berani jamin. Jangankan komentar yang panjang berisi, yang hanya menulis 'nice info gan' sekalipun saya tak pernah hapus dari daftar komentar blog ini.

    Selain itu, moderasi komentar juga tidak pernah dikenal/diberlakukan dalam blog ini, mungkin pengunjung lain jika ada yang pernah merasa koemntarnya hilang bisa komplain dengan bukti yang kuat.. saya juga bisa jamin hal ini...

    terus terang saya tidak paham yang menjadikan komentar anda tidak muncul dalam baris komentar blog ini..

    terima kasih

    ReplyDelete
  26. Alam,
    Entah juga ya. Perasaan surel saya itu tadi masih bisa lancar berbalas surel dengan Ganda Manurung dot com dan Mas Ardianzzz dot com. :)

    Yang aneh sih komentar sudah muncul, lalu hilang. Bukan langsung lenyap. Ah sudahlah.

    Mungkin karena koneksi Internet IM2 saya tersendat sehingga dianggap duplikasi. Padahal sudah saya ubah sedikit isi komentarnya. Maklum fakir 'bandwidth'. :)

    ReplyDelete
  27. wedeh, pake acara cari 'mangsa' juga yah? =)) bener sih ya, soalnya kalo punya banyak komentator tetap tapi isinya cuma 'nice info', 'artikelnya menarik' ky gitu sih, itu sangat sungguh benar-benar menyebalkan :-L

    ReplyDelete
  28. + dani : pada akhirnya saya hanya meminta maaf atas ketidaknyamanan yang anda rasakan perihal hilangnya komentar anda secara misterius dari blog ini.. Mungkin kedepan saya akan mencari referensi dalam thread forum2 online.. untuk mengetahui kemungkinan yang menyebabkan hal ini bisa terjadi..

    + Takuya : hahaaa.. sepertinya anda pernah mengalaminya juga pada blog anda sendiri yaa?

    ReplyDelete
  29. mana nih Profesornya, enggak ikutan diskusi?.
    hakhakhak...

    ReplyDelete
  30. * aLamathuR d'hileudjapanist II:

    Saya salut cara kamu membalas komentar mas Dany mas Athur. Tenang terkendali......

    * Dani:

    Komentar anda sangat "bergizi" mas, spt jg yg kamu tinggalkan di blogernas. Karena itu saya nyaris tdk percaya ada yg menghapusnya. Sungguh mas. Walaupun pd sebagian isinya ada perbedaan pendapat diantara kita. Dan itu sdh biasa. Dan sbgn dari isinya malah bg saya pribadi masih perlu belajar.

    * om rame:

    Ini saya datang om. Kebetulan di Universitas byk mata kuliah baru yg harus saya ajarkan. Dan sbgn mahasiswa byk yg harus dikoreksi Disertasinya....

    ReplyDelete
  31. Maksudnya komentar itu sedikitnya memotivasi, jika komentar itu benar2 komentar bukan kentut, sedangkan postingku sendiri ya karena ide, karena adanya inspirasi dan semangat dari dalam diri sendiri

    ReplyDelete
  32. # Erianto Anas :
    hakhakhak...
    Lg sibuk yah Prof., sama saya juga Lg sibuknya. sibuk ngintip. hakhakhak...

    ReplyDelete
  33. + om rame : tuhh.. akhirnya Pak Dosennya munculnya juga om.. memang terkadang, dosen itu suka lebih telat dari mahasiswanya.. hahhaaaa...

    + Pak Guru Anas : Hahahaaa.. sebenarnya kalo pak guru lihat, saya ini memang tenang.. tapi sedang tidak terkendali... heheheee..

    + TriZ : oh gitu toh. memang saya juga harus mengakuinya kalo adanya komentar berisi itu akan sangat membantu memberikan dorongan untuk munculnya pemikiran2 baru..

    ReplyDelete
  34. wah...saya tidak menyangka diskusi ini seperti ini. saya baru lihat beginian di blog. biasanya yang diblog juga panjang. komentar 100 dengan jumlah huruf 1000 kalau ini komentar 35 tapi karaktenya lebih dari seribu. kalau di forum sering sih. komentaarnya panjang dan nyambung banget dengan yang dibahas. jadi sangat berasa hidup. hemmm...jadi gini ea kalau membahas masalah yang biasa atau wajib tapi yang koment bukan blogger biasa. kalau saya boleh belajar, sepertinya bahas masalah kolom komentar ini. saya tidak berani menanggapi karena saya sendiri kolomnya masih standar...hehe...belajar dari pengalaman Bapak, saya lihat sikap Bapak dan jawaban Bapak dengan komentar kritik membangun mas dani sangat memuaskan...hehe...ada pendapat yang kuat juga, lumayan dapat pelajaran subuh ini...hehe...

    ReplyDelete
  35. + Belantara Indonesia : ketersediaan buku tamu, menurut saya memang murni masalah preferensi si pemilik blog itu sendiri.. selama fitur ini digunakan sebagaimana fungsi aslinya (sebagai chatbox --> kotak obrolan), maka sah2 saja.. hanya terkadang sebagian dari kita menyalahgunakannya sebagai sarana parkir umpan/pancingan semata (supaya tertarik untuk saling tengok-menengok blog milik masing2)... itulah yang kurang pada tempatnya...

    + Ayub Adiputra : mungkin memang seperti inilah yang seharusnya kita harapkan dari budaya ngeBlog.. adanya diskusi yang saling melemparkan argumentasi yang diletakkan pada tempatnya.. dengan demikian, setiap pokok pikiran yang dikemukakan dalam sebuah tulisan bisa memunculkan gagasan2 dan pemikiran2 baru yang bukan tidak mungkin bisa mendatangkan solusi yang benar2 aplikatif... bukan begitu, begitu bukan? ...

    ReplyDelete
  36. yah udah insyaAllah saya akan praktekin ini yow salam kenal yah semuanya mampir dong k blogku anggap aja rumah sendiri!!!!!

    ReplyDelete
  37. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  38. Berkunjung sobat,salam kenal dari blog baru neh,mudah mudahan ada yang suka

    ReplyDelete