26 August 2010

Ketika Para Blogger Pensiun Dini Tanpa Pesangon

aLamathuR.com - Mengamati perkembangan dunia blogging akhir-akhir memang tidak lepas dari dua fenomena yang bertolak belakang. Disatu sisi, semakin banyaknya orang tertarik untuk membuat blog merupakan kabar baik. Setidaknya kampanye melek teknologi yang digalakkan pemerintah di negara ini bisa terdongkrak seiring dengan semakin meningkatnya penggunaan media internet sebagai sarana mengekspresikan diri. Tetapi disisi lain, semakin tingginya populasi blogger pemula (baca: newbie) ternyata juga menimbulkan persoalan tersendiri. Disinilah peran para blogger master senior benar-benar diperlukan sebagai partner untuk pendampingan.

Dalam tulisan ini, saya tidak akan terlalu banyak membahas aspek positif dari fenomena meningkatnya populasi blogger secara drastis belakangan ini. Alasannya, ratusan blog tetangga sebelah juga sudah banyak yang menjabarkan fenomena ini. Jika kemudian Anda merasa saya terlalu banyak mengeluh dengan sisi negatif dari fenomena ini, maka saya tegaskan kepada Anda bahwa saya hanya menjabarkan kenyataan yang terjadi di jagad blogosphere. Berikutnya yang saya harapkan tentu adalah munculnya sebuah diskusi aktif untuk sekedar sharing demi mendapatkan solusi yang nyata dan efektif.

Berguguran Satu PerSatu
Beberapa minggu terakhir, saya cukup kecewa dengan beberapa rekan blogger saya yang sedikit demi sedikit berguguran dan mulai menelantarkan blognya. Alasan klasiknya rata-rata hanya ada dua hal: "saya tidak memiliki cukup waktu" atau "saya tidak pandai menulis". Terus terang, saya tidak pernah bisa percaya dengan alasan-alasan seperti ini, salah satu buktinya bahwa intensitas online mereka dalam dunia maya masih termasuk cukup tinggi. Hanya saja mereka lebih senang nongkrong dalam situs-situs jejaring sosial semacam Faceb**k dan Twitt*r. Untuk Anda yang merasa dalam posisi yang sama, tolong saya minta pembelaannya dari Anda sekalian...

Melihat nasib blog mereka beberapa minggu terakhir, sungguh sangat menyedihkan. Tak ada lagi posting, tak ada lagi update satu baris kalimat pun! seakan-akan blog yang semula mereka banggakan sedang mati suri dan menunggu ajal 'ditendang' blogger.com (mungkinkah?)

Semangat ngeBlog yang membara diawal seakan tidak pernah terasa lagi. Tak ada gairah lagi untuk menulis, karena lebih suka mengeluh lewat update status di Faceb**k. Padahal jika diperhatikan, dua tiga kali update status di jejaring sosial saja sebenarnya bisa menjadi satu posting blog. Tidak susah kan? atau mungkin mereka punya alasan lain diluar itu? atau ...
  1. Apakah dunia blogging sudah tidak menarik lagi karena merasa tidak mampu mengarahkan pembaca (atau blogger lain) untuk berinteraksi dalam blognya?
  2. Mungkinkah mereka kecewa karena ternyata blognya tidak dapat memberikan penghasilan melimpah seperti yang diharapkannya ketika secara intens mereka berjuang lewat program-program online marketing?

Untuk pertanyaan yang pertama, mungkin disebabkan karena mereka sendiri ragu dengan apa yang disajikan dalam blognya. Mereka sendiri tidak pernah yakin dengan selalu memelihara pertanyaan seperti: "..kira-kira postingan saya menarik buat orang lain nggak yah?". Itulah kira-kira pertanyaan yang tertanam di benak sebagian blogger, mungkin termasuk Anda juga. Padahal bukankah penilaian menarik atau tidak itu adalah persoalan yang relatif, belum tentu setiap orang memiliki pandangan yang sama.

Untuk pertanyaan yang kedua, para pensiunan blogger ini merasa kecewa ketika apa yang diimpikan dari aktivitas blogging tak kunjung datang. Jangankah penghasilan ratusan ribu sampai jutaan, ternyata untuk mendapatkan recehan seratus perak pun perjuangannya membutukan pengorbanan yang luar biasa melelahkan! memakan waktu dan pikiran... Kenapa ini terjadi? satu alasan yang pasti, karena mereka belum menguasai trik dan ilmunya. Mereka hanya mengandalkan tutorial seadanya dari para blogger yang mengaku dirinya master pakar. Padahal saya yakin sebagian besar dari master pakar tersebut belum tentu juga bisa 'membiayai kebutuhan hidup' hanya dari ngeBlog... buktinya sampai saat ini mereka belum menunjukkan isi rekeningnya secara langsung kepada saya? hahahahaaaaa....

Kemiripan Fenomena
Kembali ke nasib para blogger pensiunan tadi. Ternyata kemunduran mereka dari dunia blogging tak ubahnya seperti anak SMP yang sedang mendapatkan tugas belajar membuat blog dari guru ekstrakurikulernya. Pelajar-pelajar SMP seperti ini biasanya akan ramai-ramai membuka account blogger dan membuat satu posting saja sebagai bahan pengenalan, selanjutnya blog mereka akan ditelantarkan begitu saja. Mungkin tujuan gurunya adalah supaya mereka tidak dianggap ketinggalan trend.. hanya sebatas itu! (ataukah ada motif lain?).

Pada akhirnya, para alumni pensiunan blogger ini hanya akan vakum tanpa mendapatkan suatu manfaat apapun dari aktivitas blogging yang pernah dilakukannya. Ujung-ujungnya, memasuki masa pensiunnya mereka, jangankan pesangon yang diterima, malah persaudaraan sesama blogger yang dibanggakannya dulu tidak akan mereka rasakan lagi...

Selamat tinggal mantan blogger seperjuanganku, semoga kalian tenang di dunia jejaring sosial sana... Aamiinnn..

*tulisan ini saya dedikasikan untuk rekan blogger yang sudah memasuki masa pensiunnya.

27 comments:

  1. saya sangat setuju dengan point nomor dua itu Pak karena saya pun juga demikian dulu...motif awal blogging ea ingin dapat uang online...tapi ternyata tidak dapat-dapat dan akhirnya saya berpikir cuma buang-buang waktu saja...ea sebelum akhirnya membelot dari tujuan utama saya blogging...
    hemm...saya juga tidak percaya orang tidak bisa menulis...semua orang bisa menulis walaupun tidak ada ide saat itu...tinggal kemauan orangnya saja memang mau menulis atau tidak...karena menyisihkan waktu 1 jam saja untuk menulis dalam kurun waktu 24 atau mungkin 72 jam tidaklah sulit...

    ReplyDelete
  2. + Ayub Adiputra : sebenarnya motif mencari uang lewat blog itu sah2 saja.. hanya caranya yang harus benar, yaitu dengan terlebih dulu menguasai ilmunya.. itupun setelah memiliki posting yang terupdate secara reguler..

    nah, kebanyakan blogger kita membalikkan pola pikirnya menjadi seperti ini: buka akun blogger, mikir2 cari duit, baru urusan posting itu belakangan atau bahkan dinomorduakan.. itulah yang keliru...

    ReplyDelete
  3. Betul mas, apalagi dengan hadirnya blog-blog baru, semakin banyak pula blogger2 yang tidak bertanggung jawab dengan seenaknya copy-paste tanpa mencantumkan sumber...

    Sudah sulit2 menuangkan pikiran dalam postingan, eh diambil seenaknya tanpa izin....

    Mari kita hidupkan kembali "Blogosphere" yang pernah jaya,hhehe...

    ReplyDelete
  4. + Ady Inbox : itu juga benar.. saya tambahkan lagi efek negatifnya yang pasti timbul adalah seperti ini: dengan semakin banyaknya blog baru bermunculan, maka alamat blog pun akan semakin banyak digunakan.. bloger2 baru ini berlomba2 membuat alamat blog mereka seunik mungkin dan gampang diingat.. nah, ketika suatu saat mereka menelantarkan blognya, mereka tidak menutup akun bloggernya.. maka pilihan nama2 unik untuk pendaftar akun blogger baru akan semakin berkurang.. contoh nyata, pernah lihat alamat blog yang panjang dengan tambahan dash (-) diantara setiap kata2nya? mungkin merekalah salah satu korban dari semakin sempitnya pilihan nama alamat yang bisa dipakai oleh blogger baru...

    ReplyDelete
  5. kalo menurutku,,,blogging lebih asik daripada facebook-ing...uda lama bgt aku gak fb-an,,,bahkan sempet fb-ku ku de-actived...hehehhe
    malah skarang fb-an cuma maen game nya...
    kalo nulis blog,,,biasanya cma apa yg aku alamin sehari-hari,,,di blog ku gak ada tema apa-apa..klo mw nulis ya nulis,,,tapi tiap hari sebisa mungkin ku updet,,walopun isinya gak jelas,,,hehehe

    happy blogging ya,..

    ReplyDelete
  6. Ia nih, makin banyak aja Blogger yang berguguran.
    Kasian banget Blognya terlantarkan begitu saja.
    Kalo soal Twitter N FB, sebenernya gak bisa dijadikan alasan.
    Buktinya, saya aja bisa mengelola semuanya :D
    Justru, Twitter dan Facebook bs dijadikan sebagai media untuk memperkenalkan Blog kita :)

    ReplyDelete
  7. + riesta : menuliskan tentang pengalaman sehari2 dalam blog memang sangat menarik.. bahkan secara pribadi, saya menilai blog yang berisi catatan harian pengalaman pribadi itu jauh lebih menarik karena biasanya lebih orisinil.. dan bebas bebas resiko copas oleh blogger kurang beretika...

    + Zippy : jika langkah tsb yang ditempuh berarti anda termasuk blogger yang cerdas memanfaatkan peluang sekecil apapun untuk promosi dan membangun brand image blog milik anda.. salut dan teruskan berkarya...

    ReplyDelete
  8. wah untung saya langgsung kesini bang,
    iya nh abng saya koq mulai lesu,tapi sekarang udah sehat kembali.....
    saya dulu awal buat blogger mmng skedar ikut"an,eh g taunya malah jatuh cintrong....
    makanya saya berat meninggalkan dunia blog ini...
    mohon supportnya dan bimbingannya bang..

    ReplyDelete
  9. + etam grecek : syukur dah klo semangatnya udah kembali lagi.. pasti ada pemicu yang bikin semangatnya menyala lagi ya? boleh dishare dong disini.. biar temen2 yg lagi loyo juga bisa termotivasi...

    ReplyDelete
  10. wah saya blogging sudah sejak 2004.. nggak terpengaruh dengan socmed yang lain kok ;)

    ReplyDelete
  11. + Mamisinga : salut! 7 tahun bertahan dengan semangat yang masih menyala... sepertinya akan banyak pengalaman yang bisa saya pelajari dari perjalanan blogmu...

    ReplyDelete
  12. Kalo aku si ngeblog untuk menyalurkan hoby dan curhat, dari dulu punya kebiasaan nulis diary, cuma kalo dibuku kan tertutup gak ada yang nimbrung, trus nyobain ngeblog kan enak tuh ada yang ngomentarin, tapi sering blank gak ada ide.. jadi kadang males juga ngeblognya.. ide nulis sih selalu ada tapi kan harus dipilih2.. kalo yg private gak mungkin di update, mesti yang umum.. kalo bisa sih yang bermanfaat... tapi aku belum bisa... tolong ajarin donk...

    ReplyDelete
  13. wah saya jadi tersinggung sedikit, wkwkwk... bercanda.. waktu ini sempet vakum 2 bulanan soale kuliah padat (dengan tidur karena cape) hehehe..
    yep, asal dijalankan dengan happy n gak maksa, pasti enakan blogging dari status.. (saya lebih sering apdet blog daripada status, hehe)

    lanjutin cerita yg di blog keboooooooo mas => penasaran

    ReplyDelete
  14. Menulis tidak selalu bertujuan mencari uang.. Dari blog kita bisa mendapatkan manfaat yang lebih berharga dari uang.

    ReplyDelete
  15. + TriZ : kita semua masih sama2 belajar, hanya beda pendekatannya saja.. jika saya pendekatannya sedikit lebih formal, sedangkan mbak TriZ lebih santai.. apalagi untuk gambar2 yg seri binatang itu.. heheee.. bener2 unik dan menarik...

    + kebookyut : ceritanya pasti akan saya lanjutkan.. asap. Kemarin itu kepotong karena lagi dikejar mahluk bernama "ENILDAED-NAAJREK-ROTNAK".. hihiii..

    + indotop : benar sekali mas (atau mbak?) dan hanya baru sebagian saja diantara kita yang telah menyadarinya.. salah satunya Anda.. salut!

    ReplyDelete
  16. Siank Sob... wah sebelumnya maaf aku telat..... alsan klasik ya sob... jujur 2 minggu ini aku emank agak jarang posting atau BW... soalnya lagi numpuk kerjaan... tapi klo untuk ninggalin dan pensiun dari Blogging kayanya gak Sob.... selama masih bisa nulis aku akan tetep bogging....

    untuk Blogger baru.. aku sih seneng2... aja tapi agak miris saat aku tau mereka Blogging hanya untuk rank sukarela dari Google.... Omong kosong.....

    klo baca postinganmu aku koq gak pernah bisa berhenti ya Sob. khaha... gak enak klo blum tuntas..... salut aku sama bahasamu Sob.....

    Met akhir pekan Sob...

    ReplyDelete
  17. + Ferdinand : kalo mas Ferdinand saya selalu yakin semangat bloggingnya takkan luntur.. karena selain sudah memiliki pengunjung loyal, Anda juga sudah memiliki gaya bahasa yang khas, milik Anda sendiri.. dan ini tidak ditemukan pada blog lain.. contohnya kalimat ini: "Cheerrss.. Glek Glek Glek!" hahaaa..

    ReplyDelete
  18. Hmm ... nikmat mas, bahkan juga saya nikmati sampai alur komentar satu demi satu..

    Saya sama dg kisah mas Ayub, blogging pd mulanya utk cepat kaya. Tp ternyata tdk semudah yg dibayangkn, akhirnya dlm perjalana tobat dan jatuh cinta pd update. Menulis menulis dan tetap menulis. Untuk apa? entahlah.... Tapi yg pasti, setiap selesai menulis itu nikmatnya seakan tak tergantikan.

    Dan kenapa byk yg tumbang blogging di tengah jalan? Menurut saya krn mereka tdk menemukan nikmatnya. Krn yg diuber hanya soal remeh temeh, asesoris, pamer, dan ambisi. Tidak mencintai blogging dalam arti yg sesungguhnya.

    Semoga saja yg belum terlanjur, ttp di jalan yg benar. Tapi bagi yg ngotot, sdhlah lbh baik anda pindah kamar ke facebook saja. Lbh enak dan bisa lebih malas.... untuk tidak mengatakn lebh bodoh. Astagfirr... batal puasa saya. Tp gak apa-apa asal nafsu liar saya terlampiaskan.

    ReplyDelete
  19. + Pak Guru Anas : sepertinya saya tahu jalur awal yang Anda pilih ketika bermimpi untuk cepat kaya... pasti yang resep Mr.JS kan? hahaa...

    kembali ke topik...
    saya juga secara tidak sadar sudah mulai merasakan kenikmatan yang tiada tara (hahaa..) setiap berhasil menyelesaikan satu tulisan. entah apakh itu sudah diedit akhir (siap posting) ataupun yang masih berupa tulisan acakadut alias asal ngomong.. hehe..

    mungkin memang kenikmatan seperti itulah yang jarang memang tidak ada yang jual, sehingga tidak dengan gampangnya bisa dibeli oleh siapa saja...

    ReplyDelete
  20. Iya benar mas Athur, om JS itulah yg "menyihir" saya.

    ReplyDelete
  21. + Pak Guru Anas : nama saya malah dicatut sebagai salah satu membernya malahan.. padahal saya tdk pernah merasa bergabung dengan sistem ini.. huhhh..

    ReplyDelete
  22. waw
    kalo aku err termasuk blogger yang senin-kemis
    kadang2 kalo lagi sempet dan mood ya rajin aja gitu ngeblognya
    kadang kalo lagi malesssss ya udah deh ditinggalin..
    cuma yah gitu sih, emang susah juga ya kadang buat mempertahankan mood itu, entahlah
    padahal kalo nulis ya tetep nulis..

    okelah..
    selamat hari selasa, kawan
    semoga hari ini menyenangkan :D

    ReplyDelete
  23. + rosanakmami : blogger senin-kemis.. bisa 2 makna nih.. bisa karena saking jarangnya diurus, ataukah memang jadwal postingnya rutin setiap hari senin dan kamis?.. hehehe.. kalo alasan kedua yang bener, artinya anda sudah layak mendapatkan gelar penikmat blog (hampir) sejati..

    ReplyDelete
  24. saya hanya mencermati efek psikoLogis dari para peLakunya, saya kira haL tsb berfaktor kepada mentaLitasnya.
    dLm artian terkadang persepsi seseorang justru menjebak semangatnya, yakni kurangnya mencermati makna akan sebuah persepsi mengenai "beLajar". seperti haLnya seorang juru masak, tentunya ingin menciptakan suatu masakan yg Lezat tapi biLu justru haL tsb berbanding terbaLik berarti itu adaLah sebuah "keceLakaan. sehingga pentingnya sang juru masak itu untuk Lebih mempeLajari resep2 yg akan diapLikasikan.
    begitupun dengan menuLis, semua tuLisan adalah bagus tetapi pada umumnya yg kurang bagus adaLah yg menyimaknya. waLaupun tuLisan tsb (menurut kapasitas org2 yg berada di atas) menganggap tidak bagus, disiniLah kunci penting kebijakan seorang pembaca. yakni, kebijakan argumnetasi dan kebijakan persepsinya. sehingga apa yg disampaikan (komentar) bukan justru menjatuhkan, meLainkan membangun baik meLaLui kritisi atau saran. dan penuLispun harus siap secara mentaLitas untuk menerima itu semua untuk perbaikan2 yg Lebih signifikan, sesuai dengan hukum fisika "biLa konstanta dgn resuLtante berjaLan sejajar maka akan menghasiLkan gaya (energi) yg berniLai".

    ReplyDelete
  25. + om rame : persepsi menjebak semangat! saya suka dengan istilahnya om.. hahaa..

    dari awal saya memang mempunyai pandangan bahwa penilaian atas bagus atau tidaknya sebuah tulisan memang sangat bersifat relatif, bahkan cenderung bisa dipandang sangat subjektif tergantung siapa yang menyerap idenya.. kritik dan 'hujatan halus' pun terkadang sangat tipis bedanya..

    ReplyDelete
  26. Saya juga termasuk orang yang pensiun di usia yang terbilang cukup muda..
    atau mungkin ada yang bilang pensiun dini..
    hati2 kalo emang sudah ambil keputusan untuk pensiun dini..
    mendingan baca dulu ini sebelum pensiun dini :
    cara pensiun pada usia muda

    ReplyDelete
    Replies
    1. nice to share.. untuk bisa mantap memutuskan pensiun dini memang memerlukan keberanian besar dan siap dengan konsekuensi yang ada.. hasilnya bisa jauh lebih baik, atau bisa juga sebaliknya... jadi harus benar2 matang..

      Delete