02 June 2010

10 Alasan Utama Karyawan Resign dari Pekerjaanya

aLamathuR.com - Jika saat ini Anda adalah seorang karyawan, pernahkah sesekali terpikirkan untuk keluar dari kantor tempat Anda bekerja saat ini? Sekedar berbagi informasi, bahwa berdasarkan hasil survey sederhana yang telah dilakukan kepada para karyawan di beberapa kota besar di Indonesia, didapat jawaban yang beragam mengenai alasan mereka untuk berpikir atau bahkan benar-benar resign dari pekerjaannya saat ini. Berikut adalah 10 alasan teratas diantaranya :


Gaji, fasilitas & tunjangan
Sudah tidak dapat dipungkiri lagi, inilah alasan utama kebanyakan orang untuk resign dari pekerjaannya. Faktor gaji, fasilitas dan tunjangan ini secara langsung akan terkait dengan faktor kesejahteraan. Kecenderungannya orang akan selalu merasa kurang, sehingga akan terus mencari rejeki "lebih" demi masa depannya yang lebih baik.

Atasan rese, terlalu banyak menuntut
Atasan yang terlalu banyak menuntut, merupakan salah satu sifat yang sering yang dicap sebagai "atasan rese" oleh para bawahannya. Tidak jarang juga atasan dianggap sebagai seorang yang kerjaannya hanya suruh sana-suruh sini. hihihiii...

Overload Job Description
Alasan ini rata-rata dikemukan oleh karyawan yang bekerja di kantor dengan jumlah karywan yang tidak terlalu banyak, sehingga beberapa tugas yang seharusnya dihandle oleh beberapa orang, diharuskan dihandle sendiri. Alasan perusahaan tidak menambah orang, apalagi kalau bukan efisiensi? begitu katanya...

Kenyamanan tempat kerja
Beberapa karyawan akan resign dari tempat kerjanya jika sudah tidak merasa nyaman dengan lingkungan kerjanya. Salah satunya mungkin karena kantor / ruang kerja yang kurang representatif, sehingga tidak dapat konsentrasi dengan apa yang dikerjakannya.

Konflik dengan rekan kerja
Masalah yang gawat! mungkin penyebabnya hanya dari kesalahpahaman dalam urusan pekerjaan atau mungkin juga urusan personal yang dibawa-bawa ke tempat kerja. Jika di kantor tidaK mampu melakukan pengendalian diri yang baik, maka ruang kerja akan menjadi lahan "perdebatan abadi". Daripada "berdebat sampai mati, mendingan resign!"

Alasan pengembangan karir
Terdengar sedikit klise, tapi inilah pilihan jawaban yang paling bijak dari semua karyawan yang berniat resign dari tempat kerjanya. Secara diplomatis dia akan mengutarakan jawaban ini meskipun dirinya belum yakin apakah akan dapat melanjutkan karirnya dengan lebih baik ditempat lain.

Bosan dengan rutinitas
Pernah merasa bosan dengan apa yang Anda kerjakan berulang-ulang setiap hari? Jika dihitung-hitung setidaknya selama 8 jam sehari, 5 hari seminggu, 20 hari sebulan akan disibukkan oleh pekerjaan yang monoton dan sama sekali tidak ada unsur fun-nya.  Pekerja-pekerja yang "kreatif" mungkin akan lebih dapat "sedikit mensiasati" rutinitas kerjanya dengan sesuatu hal yang menyenangkan. Lain halnya dengan pekerja yang tidak kreatif, solusinya ya pindah kerja alias resign!

Akses ke tempat kerja
Disadari atau tidak jarak dan akses dari tempat tinggal ke tempat kerja akan sangat mempengaruhi mood atau gairah kerja seseorang. Jarak yang terlalu jauh atau akses yang cukup sulit akan menjadi pertimbangan dalam segi ekonomis maupun segi efisiensi waktu perjalanan yang ditempuh dari rumah ke tempat kerja.

Merasa tidak cukup mampu
Sekilas hampir mirip dengan alasan no.3 diatas, tapi ternyata tidak sama! Jika pada alasan nomor 3 diatas si karyawannya mampu dan kompeten untuk mengerjakan tugasnya, hanya jobdesc-nya yang terlalu banyak, melebihi kapasitasnya, maka alasan no.9 ini adalah si karyawan memang benar-benar tidak atau kurang memiliki kecakapan dalam hal mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya. Jadi perbedaanya dari segi kualitas vs kuantitas. Alasan kenapa dia layak diterima di tempat kerjanya saat ini pun masih dipertanyakan, apakah karena ada unsur relasi, nepotisme dan sejenisnya.

Melanjutkan cita-cita yang tertunda : Jadi Enterpreneur!
Dari sekian banyak alasan yang dikemukakan oleh karyawan-karyawan yang resign, sepertinya inilah yang paling harus diacungi salut, 4 jempol (2 tangan, 2 kaki)! Inilah yang seharusnya ditanamkan kepada para generasi muda kita, untuk bagaiamana caranya berwirausaha sendiri untuk membuka lapangan kerja bukan sekedar mengisi lapangan kerja yang ada. Tapi sayangnya justru inilah jawaban yang menempati posisi ke.10 alias jawaban dari paling sedikit responden. Huft..

Bagaimana dengan Anda, jika saat ini terpikirkan untuk resign dari pekerjaan Anda, alasan manakan yang dipilih?


8 comments:

  1. seandainya aku resign pengen deh dengan alasan nomer 10 :D *tapi kapan ya?* hihihihi

    ReplyDelete
  2. Sederhana saja bahwa alasan point no 1 adalah penjabaran dari point-point selanjutnya...

    ReplyDelete
  3. + Ega : betul.. banyak sekali pertimbangan yang harus dipikirkan, agar tidak ada penyesalan di kemudian hari..

    + Ria : bagus tuh.. malah klo saya lihat, mba Ria punya dasarjiwa enterpreneur yang kuat.. buktinya waktu patungan mendirikan CHOOSEN ..??

    + Eerste : maksudnya? bisa tolong lebih diperjelas lagi maksud Anda??

    ReplyDelete
  4. betullll sekali banyak pertimbanganya

    ReplyDelete
  5. Ada lagi boss..... habis kontrak kerja

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jiahhh.. itu mah sudah pastii... kudu Out!
      Xixixi..

      Delete
  6. saya bru 1 bulan kerja tapi saya ingin resign dgn faktor lokasi kerja yang jauh dan kenyamanan kerjanya itu kurang saya dapatkan. passion saya tidak ada rasanya dsini . jadi gimana yaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Faktor lokasi bisa diakalin...
      Faktor kenyamanan bisa dikondisikan...
      Tapi kalau faktor bukan passion, lebih baik anda mundur, karena sampai kapanpun tidak akan membuat anda berkembang.

      Delete